• Inilah Sekolah kita bersama,sekolah yang mendidik dengan Hati Nurani.
  • Ibu Guru kita lagi bercerita dengan Media boneka.
  • Saat bahagia bercanda dengan Ibu Guru Tercinta.
  • Enak yach..bermain sama teman-teman kita.
  • Asyik bermain Bola Dunia sama Plorotan..mau aku...

Tuesday, July 24, 2012

Kelinci dan Kura-kura


Kisah Pertama
Syahdan, seekor kelinci dan seekor kura-kura sepakat untuk berlomba adu balap. Dengan rute yang sudah mereka sepakati, mereka mulai berlari. Kelinci yang memandang remeh pada kura-kura, berlari dengan seenaknya. Sebentar-sebentar berhenti untuk melihat lambatnya kura-kura merangkak di belakangnya. Lama-lama ia merasa bosan, lalu memncari tempat berteduh.
“Ah… kura-kura masih lama. Aku bisa tidur dulu sebentar… Sejuknya di bawah pohon ini…,” demikian pikir kelinci.
Ternyata kelinci tertidur dengan sangat pulas. Kura-kura yang terus berjalan dengan lambat, lama-lama bisa mendahului kelinci. Sampai akhirnya tiba di garis finis, mengalahkan kelinci yang sombong. Kelinci sangat menyesal, karena kesembronoan dan kesombongannya membuatnya kalah dari kura-kura.
Moral of this story :
Ada falsafah Jawa yang mengatakan: “Alon-alon waton kelakon”. Artinya, pekerjaan yang dilakukan secara kontinu (istiqomah), meskipun sedikit demi sedikit, lama-lama akan berhasil. Sedangkan sembrono dan sombong akan membawa kepada penyesalan.
Kisah Kedua
Si kelinci menyesali kesalahannya. Ia meminta kepada kura-kura untuk mengulangi perlombaan mereka. Kura-kura menyanggupi.
Kembali mereka berdua berlari sepanjang rute. Kelinci kali ini tidak mau lengah. Ia fokus pada tujuan, dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mencapai garis finis. Kali ini kelinci yang menang, sedangkan kura-kura kalah jauh tertinggal di belakangnya.
Moral of this story :
Tetap fokus pada tujuan (cita-cita), kemudian bersungguh-sungguh dalam proses mencapai tujuan akan lebih baik daripada “Alon-alon waton kelakon”.
Kisah Ketiga
Kali ini, kura-kura yang meminta pada kelinci untuk berlomba lagi. Dengan syarat, rutenya ditentukan kura-kura. Kelinci setuju. Ia berfikir, rute apapun akan ia menangi, selama ia bersungguh-sungguh dan stay focus.
Kembali mereka berdua berlari sepanjang rute. Pada awalnya, kelinci jauh meninggalkan kura-kura, karena kecepatannya berlari memang bukan tandingan kura-kura.
Namun pada pertengahan rute, kelinci tidak sanggup meneruskan larinya, karena rute berikutnya terhalang oleh sungai yang sangat dalam dan tidak ada jembatan yang bisa dilalui.
Lama sekali, kura-kura bisa menyusul kelinci sampai pinggir sungai. Dengan mudahnya kura-kura berenang menyeberang sungai, meninggalkan kelinci yang masih tertahan di seberang sungai. Akhirnya kura-kura menang pada lomba yang ketiga ini.
Moral of this story :
Kura-kura berhasil, karena ia menggunakan Strategi dan mengenal Core Competency dirinya. Ia tahu, bahwa dalam hal berlari kemampuannya jauh di bawah kelinci. Namun dalam berenang, kemampuan kelinci nol besar. Ia memilih rute yang ia kuasai, dan tidak dikuasai lawannya. Penguasaan kompetensi diri dan strategi yang jitu akan jauh lebih baik.

0 comments:

Post a Comment