• Inilah Sekolah kita bersama,sekolah yang mendidik dengan Hati Nurani.
  • Ibu Guru kita lagi bercerita dengan Media boneka.
  • Saat bahagia bercanda dengan Ibu Guru Tercinta.
  • Enak yach..bermain sama teman-teman kita.
  • Asyik bermain Bola Dunia sama Plorotan..mau aku...

Tuesday, July 24, 2012

Bahaya menonton tv bagi anak

Siapa sih yang tidak ingin anaknya bisa tumbuh sesuai zamannya, sesuai kata ahli hikmah Ali bin Abi Thalib Ra, “Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya…” Anak adalah anugerah yang teramat indah bagi kita semua para orang tua sekaligus amanah dari Allah SWT untuk menjaga dan mendidiknya agar tumbuh menjadi Muslim yang baik..Betapa banyak orang tua memohon dan berdoa kepada Allah untuk diberikan momongan, namun apa daya takdir Allah masih berkata lain..Namun, bukan berarti dengan adanya anak kita merasa bangga, karena bukan hal yang mudah bagi kita untuk mendidiknya sesuai norma-norma Islam dan akhlak yang mulia. Terutama dimasa sekarang, yang menuntut anak kita didik sesuai zamannya dengan segala fasilitas-fasilitas yang memudahkan namun terkadang menipu.
Kita tidak boleh menyalahkan masa atau zaman, namun situasi dan kondisi yang ada pada saat ini sangatlah sulit untuk kita bisa mendidik anak-anak kita sesuai Islam. Terlebih ditengah kondisi masyarakat yang mengalami degradasi (kemerosotan) moral, nilai-nilai agama Islam yang tengah diabaikan begitu saja tanpa acuh, arus budaya barat yang serba permissive (serba bebas), dan ditambah lagi oleh peran media massa yang “sepertinya” tidak lagi mengabaikan asas kepatutan dalam menyebarkan informasi sesuai norma-norma etika, budaya, dan agama.
Berat memang menjadi orang tua, tetapi itulah indahnya hidup yang diberikan oleh Allah. Bagaimana kita bisa menjaga anak-anak adalah peran orang tua, bahkan peranan Ibu sebagai garda terdepan untuk anak-anak dari segi pendidikan. Ada kata mutiara dari bahasa arab, “Al Ummu madrasatul awlad”, atau dalam bahasa Indonesianya, Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Untuk itu, tulisan ini saya persembahkan kepada para Ibu maupun calon Ibu, dan juga ayah sebagai kepala keluarga.
Dalam tulisan saya sebelumnya mengenai “Lady Gaga” yaitu “Benarkah Lady Gaga tidak berbahaya bila dibiarkan konser di Indonesia?” saya mengulas sedikit tentang bahaya subliminal message atau yang lebih dikenal sebagai pesan-pesan tersembunyi dalam suatu media komunikasi. Mungkin kita sudah banyak mengetahui bahwa semasa anak-anak dalam masa pertumbuhan sangat cepat dalam menyerap kondisi sekitar untuk dipelajari. Oleh karena itulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab baik itu mempunyai itikad business yang tidak baik maupun yang ingin menanamkan paham-paham yang bertentangan dengan Islam mengerti sekali kapan sebaiknya dalam mempengaruhi pikiran anak-anak kita, dan menggunakan cara apa.
Dalam era modernisasi seperti sekarang, peran media elektronik, baik itu televisi dan internet, sangat berpengaruh dalam ekosistem pembelajaran anak-anak. Tidak bisa dipisahkan antara anak-anak dengan televisi pada masa kecilnya. Namun apakah semua yang ditayangkan ditelevisi itu baik adanya? Ternyata tidak, karena pertama, televisi adalah suatu jenis media komunikasi elektronik SATU ARAH dalam mengirimkan pesan, tanpa bisa disortir. Anak-anak kita tanpa sadar hanya melihat, mendengar, dan menganalisa suatu informasi yang ditayangkan oleh televisi; dan kita tahu how exactly effective when audio and visual combined together as a method of communication. Apalagi dengan kesibukan kita saat ini, terkadang para orang tua dalam mendidik anak-anaknya seringkali tidak ada waktu, sehingga seringkali menyerahkan aktifitas anak-anak kepada televisi. Padahal sejak 12 tahun yang lalu, Journal of Pediatric Psychology telah mempublish peringatan tentang adanya bahaya adanya penyimpangan behavior anak-anak melalui media televisi dengan konten-konten yang tidak sesuai.
Kartun adalah salah satu jenis tipe ilustrasi 2D/3D yang sering ditampilkan ditelevisi dan sangatlah popular oleh anak-anak. Ternyata apa yang sering ditonton oleh anak-anak, yang kita sangka2 aman, ternyata tidaklah sepenuhnya benar. Mungkin ini terdengar sedikit mengada-ada bagi sebagian orang, tetapi bagi saya, saya himbau kepada para pembaca untuk mengecheck kebenarannya, toh tidak ada salahnya kan =).
Banyak sekali pesan-pesan negative yang tersembunyi dalam kartun populer dimasa lalu dan kini, yang sifatnya merupakan suatu itikad untuk memasukkan pemahaman yang menyimpang kepada anak-anak kita sedari dini.

0 comments:

Post a Comment